369 research outputs found

    PENANAMAN SIKAP KEWARGANEGARAAN MELALUI KEGIATAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)Ā  DIĀ  SMK NEGERI 1 CERME GRESIK

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penanaman sikap kewarganegaraan (sikap disiplin dan sikap tanggung jawab) dalam kegiatan OSIS di SMK Negeri 1 Cerme Gresik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian dilaksanakan di di SMK Negeri 1 Cerme Gresik. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan sembilan informan yang memenuhi kriteria informan, yakni pembina OSIS, ketua OSIS, dan koordinator seksi bidang, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan proses penanaman sikap kewarganegaraan (sikap disiplin) terdapat tujuh proses penanamannya, yakni kesepakatan peraturan melalui pemberian hukuman, latihan terus menerus, keteladanan pembina, disiplin dan teratur dalam merencanakan kegiatan dengan adanya dateline dan proposal kegiatan, disiplin dalam pelaksanaan rapat kegiatan, proses penamaman sikap disiplin sangat tergantung saat pelaksanaan kegiatan,  proses penanaman sikap disiplin pada pengurus OSIS tetap tercermin setelah kegiatan tersebut dilaksanakan. Proses penanaman sikap kewarganegaraan (sikap tanggung jawab) terdapat tiga proses penanamannya, yakni dalam perencanaan kegiatan tentunya dilakukan pembagian kepanitiaan dan tugas yang dilakukan oleh pengurus OSIS, proses penanaman sikap tanggung jawab juga dilakukan ketika pelaksaan kegiatan, tanggung jawab seorang pengurus OSIS dibutuhkan ketika berakhirnya kegiatan. Kata Kunci: Penanaman Sikap Kewarganegaraan, Sikap Disiplin, Sikap Tanggung Jawab

    SISTEM INFORMASI KATALOG SEPEDA MOTOR BERBASIS WEB

    Get PDF
    ABSTRAK Seseorang membutuhkan pertimbangan khusus dalam memiliki sepeda motor sebagai alat transportasinya. Hal yang diperhatikan adalah mengenai beberapa faktor. Biaya, kecepatan, keindahan (warna), tahun, harga menjadi pertimbangan sebelum seseorang membeli sebuah sepeda motor. Terkadang pula merk apapun tidak menjadi masalah asalkan sesuai dengan kriteria mereka. Disisi lain pula, terdapat sekelompok orang yang memperhatikan kriteria-kriteria tersebut tetapi juga menyoroti dalam satu merk sepeda motor saja. Dengan begitu sepeda motor yang didapat sesuai dengan keinginan. Mencari sepeda motor sesuai dengan kriteria adalah pekerjaan yang sulit dan membutuhkan waktu lama. Demi mendapatkan sepeda motor yang benarbenar sesuai harapan, seseorang akan rela menelusuri setiap toko. Ini memakan waktu dan boros biaya. Bahkan bisa saja kriteria yang dimaksud gagal ditemukan. Hal ini dapat berarti merupakan tindakan yang sia-sia. Sebuah sistem informasi terkomputerisasi dapat menjadi media penelusuran informasi sepeda motor. Cukup dengan mengakses sistem ini maka sepeda motor yang dimaksud bisa ditemukan sesuai kriterianya. ā€œSistem Informasi Katalog Sepeda Motor Berbasis Webā€ ini menjadi solusi dalam menjawab kebutuhan seseorang mengenai sepeda motor yang diinginkan. Semua kegiatan penentuan kriteria dan pencarian informasi dapat dilakukan dalam sistem tersebut. Mendapatkan informasi tidak perlu lagi mendatangi lokasi. Keyword : Katalog Online, Sistem Informasi, Merk, Sepeda Moto

    KEBIJAKAN OUTSOURCHING DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) PABRIK GULA WATOETOELIS SIDOARJO

    Get PDF
    ABSTRAKSI ACHMAD RIZAL FIRDAUS, KEBIJAKAN OUTSOURCHING DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) PABRIK GULA WATOETOELIS Penelitian ini didasarkan fenomena banyaknya pegawai outsourching yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan Undang-undang tahun 2003 Nomer 13 permaslahan penelitian ini adalah Bagaimana Implementasi Kebijakan Outsourcing PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Watoetoelis Sidoarjo penelitian ini bertujuan Untuk mendeskripsikan pelaksanaan kebijakan mengenai outsourcing di PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Watoetoelis Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan fokus penelitian: Hubungan Kerja, Perlindungan, Pengupahan,Kesejahteraan. Teknik pengupulan data yang digunakan adalah observasi, Wawancara dengan Key person dan informan serta dokumentasi arsip dari PT Perkebunan Nusantara X (persero) Pabrik Gula Watoetoelis. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta menggunakan teknik analisis data model interaktif terhadap obyek penelitian yaitu Kebijakan Outsourching PT Perkebunan Nusantara X (persero) Pabrik Gula Watoetoelis dapat disimpulkan bahwa : 1). Hubungan Kerja yang ada di PT. Perkebunan Nusantara X (persero) Pabrik Gula Watoetoelis telah terimplementasi berdasarkan Undang ā€“ undang ketenagakerjaan Republik Indonesia nomer 13 tahun 2003 pasal 50 tentang hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja buruh. 2). Pelaksanaan perlindungan disana sesuai dengan undang-undang tenaga kerja nomer 13 tahun 2003dan sesuai dengan teori sumaā€™mur,apabila ada karyawan perempuan yang haid diberikan cuti haid sedangkan untuk karyawan perempuan yang hamildi berikan cuti hamil sedengkan untuk karywan lai-laki dan perempaun dapat mengambil cuti dengan syarat bekerja terus menurus selama 1 tahun. 3). Upah atau penghasilan yang diberikan oleh PT. Perkebunan Nusantara X (persero) Pabrik Gula Watoetoelis telah terimplementasi yang disesuaikan dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188 / 318 / KPTS / 013 / 2006 tentang Penetapan Upah Minimum Kabupaten / Kota Di Jawa Timur Tahun 2007 sebesar Rp 1.050.000. 4). Kesejahteran merupakan suatu imbalan balas jasa yang diterima pegawai dari suatu perusahaan secara tidak langsung yang berupa (non finansial) seperti dalam bentuk tunjangan, contohnya jaminan social, asuransi tenaga kerja, tunjangan-tunjangan yang lainnya, atas jasa yang diberikan kepada perusahaan

    Tipologi Ekonomi Komoditas Perikanan dan Status Sektor Perikanan pada Pembangunan Wilayah di Kabupaten Bandung Barat

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tipologi sektor perikanan di Kabupaten Bandung Barat;menganalisis laju pertumbuhan sektor perikanan dalam lima tahun terakhir (2009-2013) Kabupaten BandungBarat; dan untuk menganalisis peran perikanan sektor pada pembangunan daerah Kabupaten Bandung Barat.Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan beberapa teknik analisis,yaitu analisis Klassen Tipologi, analisis (LQ), analisis Localization Index (LI), analisis Spesialization Index(SI) dan Shift Share (SS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi terbaik dari komoditas di KabupatenBandung Barat adalah ikan patin / Pengasius hypophthalmus (jumlah rata-rata LQ komoditas 1,92). Poinkeunggulan daerah dengan menggunakan LQ (rata-rata nilai 1,82), LI (di bawah 0,5), dan SI (0,01 nilai0,07-0,09 / nilai di bawah 0,5). Titik LQ menunjukkan bahwa sektor perikanan di Kabupaten Bandung Baratadalah sektor basis, tetapi poin lain (LI dan SI) menunjukkan bahwa sektor perikanan bukanlah sektorpenggerak pada struktur perekonomian wilayah. Berdasarkan tipologi Klassen dan teknik Shift-Share, sektorperikanan di Kabupaten Bandung Barat merupakan sektor dengan pertumbuhan yang lambat dan kurangkompetitif (pada tipologi klassen berada di kuadran 2)

    STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA KEBUN KINA BUKIT UNGGUL DI KABUPATEN BANDUNG

    Get PDF
    Kabupaten Bandung mempunyai banyak destinasi wisata yang berpotensi untuk menjadi salah satu kawasan wisata unggulan di Jawa Barat. Kawasan ini memiliki beberapa atraksi wisata dengan tema agrowisata namun juga memiliki konsep ekowisata. Namun dengan sumber daya yang tersedia, menunjukkan turunnya jumlah kunjunan wisatawan yang signifikan. Diperlukan strategi untuk meningkatkan jumlah wisatawan sesuai kebutuhan dan kondisi kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi eksternal dari Bukit Unggul, Kondisi internal, faktor penghambat dan untuk menyusun strategi pengembangan Bukit Unggul melalui faktor internal dan eksternal. Namun dalam pengembangan wisata yang bertema alam, kita perlu mempertimbangkan aspek aspek lingkungan tanpa mengurangi kualitas wisata. Pengembangan daya tarik wisata memiliki beberapa indikator seperti atraksi, fasilitas dan aksesibilitas dengan dimensi dimensi yang berbeda sesuai kesesuaian indikator terhadap kawasan. Dalam penelitian ini, digunakan metode kualitatif deskriptif dimana peneliti lebih mengarah pada penangkapan masalah dan keadaan untuk diakumulasikan menuju strategi untuk pengembangan daya tarik Wisata Kebun Kina Bukit Unggul. Pengumpulan data melalui wawancara dan kuisioner serta obervasi sebagai penilaian penulis terhadap sebuah fenomena yang terjadi dan berpengaruh. Melalui rekapitulasi hasil kuisioner dengan skala likert dan garis kontinum, hasil tersebut digunakan untuk pembobotan di matriks IFE dan EFE untuk mengurangi kekurangan metode SWOT mengenai subjektifitas. Dari hasil tersebut ditemukan bahwa posisi Bukit Unggul dalam kuadran SWOT berada di Kuadran 1 yang artinya masih dapat berkembang dengan strategi progresif yang berarti organisasi dalam kondisi prima dan sangat dimungkinkan untuk melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. Adapun strategi yang dilakukan dengan memperbaiki aspek aspek yang masih minim dan meningkatkan potensi secara optimal. Penghambat seperti kebijakan dengan stakeholder mengenai finansial harus diperbaiki.;---Kabupaten Bandung mempunyai banyak destinasi wisata yang berpotensi untuk menjadi salah satu kawasan wisata unggulan di Jawa Barat. Kawasan ini memiliki beberapa atraksi wisata dengan tema agrowisata namun juga memiliki konsep ekowisata. Namun dengan sumber daya yang tersedia, menunjukkan turunnya jumlah kunjunan wisatawan yang signifikan. Diperlukan strategi untuk meningkatkan jumlah wisatawan sesuai kebutuhan dan kondisi kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi eksternal dari Bukit Unggul, Kondisi internal, faktor penghambat dan untuk menyusun strategi pengembangan Bukit Unggul melalui faktor internal dan eksternal. Namun dalam pengembangan wisata yang bertema alam, kita perlu mempertimbangkan aspek aspek lingkungan tanpa mengurangi kualitas wisata. Pengembangan daya tarik wisata memiliki beberapa indikator seperti atraksi, fasilitas dan aksesibilitas dengan dimensi dimensi yang berbeda sesuai kesesuaian indikator terhadap kawasan. Dalam penelitian ini, digunakan metode kualitatif deskriptif dimana peneliti lebih mengarah pada penangkapan masalah dan keadaan untuk diakumulasikan menuju strategi untuk pengembangan daya tarik Wisata Kebun Kina Bukit Unggul. Pengumpulan data melalui wawancara dan kuisioner serta obervasi sebagai penilaian penulis terhadap sebuah fenomena yang terjadi dan berpengaruh. Melalui rekapitulasi hasil kuisioner dengan skala likert dan garis kontinum, hasil tersebut digunakan untuk pembobotan di matriks IFE dan EFE untuk mengurangi kekurangan metode SWOT mengenai subjektifitas. Dari hasil tersebut ditemukan bahwa posisi Bukit Unggul dalam kuadran SWOT berada di Kuadran 1 yang artinya masih dapat berkembang dengan strategi progresif yang berarti organisasi dalam kondisi prima dan sangat dimungkinkan untuk melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. Adapun strategi yang dilakukan dengan memperbaiki aspek aspek yang masih minim dan meningkatkan potensi secara optimal. Penghambat seperti kebijakan dengan stakeholder mengenai finansial harus diperbaiki

    Evaluation of Crash Energy Management of the First-Developed High-Speed Train in Indonesia

    Get PDF
    Crash energy management is an essential evaluation stage of passive safety systems for high-speed trains. As a part of crash energy management, crash energy absorption has been researched for the last decade. The development of its components has also been performed individually. This paper presents a numerical analysis of the configuration of an energy absorption system for high-speed trains developed in Indonesia. Three placement configurations of the energy absorption system were investigated using explicit dynamic analysis in ANSYS. Total energy absorption, deceleration pulse, and deformation length were considered in the evaluation of the numerical analysis results. The collision criteria used in this study were according to EN 15227 and CFR 238 standards. This study revealed that the existing design could fulfill the energy absorption and average deceleration pulse required by EN 15227. Nevertheless, the existing design could not fulfill the energy absorption and maximum deceleration pulse required by CFR 238. It was also indicated that by positioning the anti-climber slightly forward, changing the deformation force of the crush box, and adding an impactor, the quality of energy absorption and average deceleration pulse could be improved

    Classification of Premature Ventricular Contraction (PVC) based on ECG Signal using Convolutional Neural Network

    Get PDF
    This study observes one of the ECG signal abnormalities, which is the Premature Ventricular Contraction (PVC). Many studies applied a machine learning technique to develop a computer-aided diagnosis to classify normal and PVC conditions of ECG signals. The common process to obtain information from the ECG signal is by performing a feature extraction process. Since the ECG signal is a complex signal, there is a need to reduce the signal dimension to produce an optimal feature set. However, these processes can remove the information contained in the signal. Therefore, this study process the original ECG signal using a Convolutional Neural Network to avoid losing information. The input data were in the form of both one beat of normal ECG signal or PVC with size 1x200. The classification used four layers of convolutional neural network (CNN). There were eight 1x1 filters used in the input. Simultaneously, 16 and 32 of 1x1 filters were used in the second and the fourth convolutional layers, respectively. Thus the system produced a fully connected layer consisted of 512 neurons, while the output layer consisted of 2 neurons. The system is tested using 11361 beats of ECG data and achieved the highest accuracy of 99.59%, with the 10-fold cross-validation. This study emphasizes an opportunity to develop a wearable device to detect PVC since CNN can be implemented into an embedded system or an IoT based system

    Analisa Ketelitian Geometrik Citra Resolusi Tinggi Hasil Ortorektifikasi pada Pembuatan Peta Skala 1: 5000

    Get PDF
    Di era teknologi yang berkembang pesat, berbagai metode survei telah banyak digunakan salah satunya dengan cara penginderaan jauh menggunakan satelit. Sebagaimana diketahui bahwa proses perekaman citra satelit diliput dari wahana (satelit) yang bergerak di atas permukaan bumi pada ketinggian ratusan kilometer, sehingga menyebabkan citra satelit memiliki distorsi geometrik. Untuk mengurangi pengaruh distorsi geometrik objek pada citra, dilakukan koreksi geometrik dengan cara ortorektifikasi. Pleiades merupakan satelit penghasil citra satelit resolusi tinggi yang dibuat oleh perusahaan Airbus Defence & Space. Citra satelit yang dihasilkan memiliki resolusi spasial 0,5 meter Sebagai acuan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci dari kegiatan pemanfaatan ruang yang diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), maka dibuat Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dengan peta skala 1:5.000 yang telah diatur oleh Badan Informasi Geospasial. Dalam proses ortorektifikasi citra satelit untuk pembuatan peta skala 1 : 5000 ini, digunakan titik kontrol tanah atau Ground Control Point (GCP) untuk proses koreksi geometris dan data Digital Elevation Model (DEM). Pada penelitian ini dilakukan proses ortorektifikasi dengan metode polinomial Rational Function menggunakan 21 GCP pada polinomial orde 2. Didapat nilai RMS Error jarak pada citra hasil ortorektifikasi sebesar 0.419 meter, tetapi masih masuk toleransi untuk pembuatan peta skala 1:5000 pada uji statistik T-Test dengan Ī±=5% & Ī±=10%. Didapat juga nilai pixel citra sebelum ortorektifikasi sebesar 0,543592 meter sedangkan setelah ortorektifikasi sebesar 0,500032 meter. Yang berarti, setelah proses ortorektifikasi, nilai pixel sesuai dengan resolusi spasial citra ā‰ˆ 0,5 meter
    • ā€¦
    corecore